Kamis, 17 September 2015

✿ Tafsir Al-Qur’an Karim : QS Al-Baqarah, 2:49 - Fir'aun Membiarkan Hidup Anak Wanita dan Membunuh Anak Laki-laki.


“Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Firaun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.” [QS. Al-Baqarah 2:49]

Ahli tafsir menyepakati bahwa Israil adalah Yakub bin Ishak bin Ibrahim As. Bani Israil adalah sebutan untuk anak cucunya. Allah Swt. Member mereka keutamaan dengan banyaknya di antara mereka yang menjadi Nabi. Mereka juga mendapatkan kenikmatan-kenikmatan dunia, termasuk ketika Allah Swt. Menyelamatkannya dari kejaran pasukan Fir’aun setelah hidup di tengah-tengah kebingisan Fir’aun yang membiarkan anak perempuan hidup dan membunuh anak laki-laki yang lahir. Menurut dukun-dukun Fir’aun, kalu anak laki-laki dibiarkan hidup, kelak akan mengancam kekuasaannya.

Rasulullah Saw. Bersabda, “Memaki-maki orang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekafiran.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah).

Hadis lain menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “Lenyapnya dunia ini lebih ringan dalam pandangan Allah daripada membunuh seorang mukmin tanpa alas an yang benar.” (HR Ibnu Majah).

Fir’aun telah menghilangkan hak hidup anak laki-laki. Perbuatannya telah melampau batas. Hanya Allah yang berhak menghidupkan dan mematikan seseorang. Sehebat apa pun manusia, ia tidak berhak melakukannya. Segala sesuatu terjadi berdasarkan kehendak-Nya.

Kezaliman dan kefasikan Fir’aun hakikatnya adalah ujian dari Allah Swt. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri mereka bahwa ujian merupakan bentuk tempaan dari-Nya. Segala persoalan hidup akan terasa ringan ketika ujian dijadikan bekal pengetahuan, dijalani dengan penuh kesabaran, terus memohon kepada-Nya. Allah Mahaluas ilmu-Nya. Dialah yang lebih mengetahui segala sesuatu yang terbaik bagi setiap hamba-Nya.

Ayat ini kembali mengingatkan kepada kita akan tabiat Bani Israil yang selalu kufur terhadap nikmat yang Allah berikan. Mereka selalu menyimpang dari kebenaran dan tidak mau mengambil hikmah dari ujian hidup. Hikmah kisah ini, yaitu agar setiap ujian kehidupan dapat disikapi dengan tepat.

(Sayyid Quth, Fi Zilalil Qur’an, Jilid 1, 2000:70)

Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.

¤ Salam saying buat istri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah”

0 komentar:

Posting Komentar

 
;